Monday, September 26, 2011

Bahasa, Anugerah Yang Terlupakan

  Bagi kebanyakan orang, tidak terkecuali yang terpelajar sekalipun, linguistik terkadang terdengar asing dan dianggap hanya sebuah istilah, atau bahkan tidak diketahui jenis makhluk apa dia. Ia bahasa manusia (human language) dan obyek formalnya meliputi keseluruhan hakikat dan wujud bahasa dalam kehidupan manusia sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk budaya. Orang yang berkecimpung dalam kajian bahasa biasanya disebut linguis. Linguistics is the scientific study of human language and someone who engages in this study is called a linguist.
           Ketidaktahuan terhadap linguistik nampak misalnya dari kebiasaan sebagian orang yang menganggap bahwa linguis itu adalah orang yang menguasai banyak bahasa (polygot), sebahagian lagi mengatakan bahwa linguis adalah yang mengajarkan bahasa, atau mereka yang bekerja sebagai penerjemah dan interpreter di lembaga-lembaga internasional atau perusahaan-perusahaan asing dan lain-lain. Meskipun anggapan seperti itu ada benarnya , namun seseorang dapat menjadi linguis yang sangat professional dan handal dengan hanya menguasai satu bahasa saja yang biasa disebut bahasa pertama atau mother tongue dan tidak pernah mengajarkan bahasa di sekolah manapun serta tidak pernah menjadi penerjemah atau bekerja di perusahaan atau di lembaga internasional. Linguis melakukan kajian ilmiah terhadap data-data kebahasaan mengenai hakikat dan wujud bahasa dalam totalitas kehidupan manusia sesuai dengan disiplin dan metodologi kajian kebahasaan. Hasil kajian tersebut menjadi pemberian bahasa baik pada tataran ilmu murni (theoretic linguistics) maupun pada tataran ilmu terapan (applied linguistics).
Pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah mengapa bahasa dikaji ?


Sumber Arifin, M.B. 2009. Bahasa Anugerah Yang Terlupakan.borneo university press.