Sunday, October 2, 2011

Pentingnya Bahasa dipelajari


Bahasa adalah built-in characteristic of human being, mengetahui bahasa berarti mengetahui sebagian dari makna menjadi manusia. Dari sudut pandang kefilsafatan, mengingat sebagian persoalan filsafati tentang eksistensi manusia lahir dari konsepsi dan pemahaman yang keliru mengenai struktur bahasa, maka memahami bahasa dapat membantu memahami sebagian dari makna eksistensi manusia. Masih dalam perspektif kefilsafatan, dipahami bahwa bahasa adalah refleksi kenyataan (language is a reflection of reality); dimana struktur bahasa adalah sama dengan realitas mengingat bahasa adalah ekspresi pikiran manusia. Oleh karenanya, seseorang yang mampu memahami struktur bahasa memiliki kemampuan untuk memahami struktur realitas.
Meskipun manusia sangat pandai dan terampil mengambil manfaat dari bahasa dan komunikasi dari sejak ribuan tahun silam, dalam banyak hal, kita baru memahami sebagian kecil dari hakikat yang kompleks dari realitas aspek kehidupan manusia yang satu ini. apa hakikat bahasa  ? Pertanyaan ini sangat sulit dijawab secara langsung sehingga harus dilihat dari berbagai aspek yang menjadi atribut bahasa itu agar mendekatkan kita kepada jawaban yang paling mungkin diterima. Oleh karena itu, kita akan melihat aspek persifatan bahasa (language characteristics) yang dalam kajian bahasa sampai sejauh ini memiliki fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Karakteristik tersebut dapat dilihat dalam beberapa definisi bahasa yang sudah dirumuskan oleh para peneliti antara lain dalam definisi yang disampaikan oleh Albert B Cook sebaagai berikut : “A language is a system of vocal symbols and grammatical signals by means of which the members of a speech community communicate, interact, and transmit their culture.”
Dari definisi tersebut diatas dan definisi lain yang ada, setidaknya diperoleh beberapa persifatan bahasa antara lain: (1) bahasa adalah system lambing vocal, (2) bahasa adalah rangkaian tanda gramatikal, (3) bahasa bersifat arbitrer (manasuka), (4) bahasa bersifat konvensional, (5) bahasa adalah atribut manusia (human species-specifics), (6) bahasa adalah alat komunikasi, (7) bahasa adalah alat interaksi, (8) bahasa adalah perilaku social, (9) bahasa adalah budaya.
Keseluruhan persifatan bahasa tesebut termanifestasi dalam tiga kesatuan wujud substantive bahasa yaitu kesatuan bentuk , kesatuan makna, dan kesatuan aturan. Bentuk (linguistik form) adalah satuan linguistik tertentu yang dapat berupa fonem, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana; makna (meaning) adalah konsep atau idea yang diasosiasikan dengan bentuk linguistik tertentu; sedang aturan (rules) adalah prinsip -prinsip gramatikal yang berlaku bagi bentuk-bentuk linguistik.

No comments:

Post a Comment